🌏 Hari Posyandu Nasional/29/4/2024...

Cakrawala Puisi 6

Ibu Mengepel Lantai Setiap Hari 

Painting:Ds Bre' Iswoyo



Ibu mengepel lantai setiap hari 

dan mewajibkan kami selalu mencuci tangan

sebelum dan sesudah 

melakukan apa saja. 


“Kita harus bersih,” katanya, 

“sebab kuman selalu tidak terduga.”


Memang,  kuman selalu tak terduga,  

maka menjadi bersih adalah niscaya. 


Kata ibu, udara berserbuk di sekitar kami

—mengandung debu, pasir, dan karbon. 

Juga suara-suara bising 

semacam fitnah 

selalu ingin masuk ke hati kami 

lewat telinga. Juga, gambar-gambar biru, 

hitam, abu-abu, dan jingga 

selalu menuntut mata merekamnya 

agar tertanam menjadi ingatan 

di kepala kami.


Ingatan yang abadi


Ibu mengepel lantai setiap hari.

Belakangan kami tahu kalau ibu

hanya ingin menghapus jejak ayah

dari rumah, dari kenangan, 

yang seluruhnya kesedihan.


Ibu hanya ingin tak sedih 

membayangkan ayah, 

sebelum laki-laki itu  menjelma jadi burung,  

sebelum terbang meninggalkan sarang. 


“Sebelum dia terkontaminasi,”  

Igau ibu dalam mimpi. 


Memang, ayah telah terkontaminasi, 

sejak kuman-kuman menggerogoti hatinya, 

hingga sering pulang tanpa membawa hati.


Tapi Ibu sebetulnya terkontaminasi, 

kuman-kuman lain menggerogoti hatinya, 

seperti sekawanan rayap

menggerogoti kaki-kaki meja. 


Sebelum rubuh, 

Ibu mengaduk karbol 

ke dalam gelas susu:


“Minumlah!” katanya, 

“Sebab bersih adalah niscaya!” 



•Budi Hatees

akudasi.jpgBudi Hatees lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, pada 3 Juni 1972. Menulis puisi, cerpen, esai, novel, dan melakukan penelitian. Karyanya disiarkan di Kompas, Koran Tempo, Majalah Tempo, Majalah Horison, Republika, Media Indonesia, dan puluhan buku. 


Saat ini menjadi peneliti di bidang komunikasi dan punya minat besar terhadap masalah sejarah dan kebudayaan.  Mendirikan media online,  mengelola Penerbit Pustaha, dan menjadi trainer dalam pelatihan menulis  secara online maupun offline.   


Selasa, Februari 08, 2022


Mata mata yang Mati Mengenaskan

18 Buah Langka Dari Kalimantan

CAKRAWALA

Follow:

Facebook  Twitter  Instagram  Youtube     

  satgasnasNews
  Satgasnas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar