Ke"sexy"an Dedi Mulyadi Menciptakan Magnet Pro Kontra
KDM saat bersama Kak Seto. (Istimewa)
JAKARTA- Ke"sexy"an KDM menjadi magnet banyak pihak untuk mengomentari. Pro dan kontra. Sebutlah Verrell Bramasta, Rudy Mas’ud, Ono Surono dan lain sebagainya.
Pasalnya, Selama menjabat, Dedi dikenal dengan kebijakan inovatif. Pun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga dianggap kerap melontarkan wacana yang belum matang dan berakhir gaduh oleh peneliti media sosial. Sementara pengamat komunikasi menilai apa yang dilakukan Dedi Mulyadi sebagai "investasi politik".
Dedi Mulyadi dijuluki "gubernur konten" atas sejumlah kontroversinya, termasuk soal pengiriman "anak-anak nakal" ke barak militer yang memicu perdebatan di media sosial.
Istilah itu dilontarkan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud saat rapat dengar pendapat DPR bersama Kementerian Dalam Negeri dan sejumlah kepala daerah di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ia mengucapkannya sewaktu menyapa para hadirin.
Bahkan, rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mewacanakan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) menuai kritik dari berbagai pihak. Alhasil memicu perdebatan di media sosial juga.
Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, yang menyebut kebijakan tersebut tidak realistis dan cenderung bertentangan dengan hukum serta nilai-nilai sosial. "Saya lihat ini hanya gimik saja agar viral di media sosial," ujar Ono Surono dalam keterangan pers, Minggu (4/5/2025).
Akan tetapi dukungan luar biasa juga banyak diraih KDM yang dari berbagai pihak hingga "dimungkinkan membuat cemburu" orang - yang yang tak "menyukainya".
Terkait hal itu juga. Menurut Uus Sumirat. SH, MM., Dewan Penasehat KPKC yang juga aktivis menyebutkan, 'Apa yang salah dengan pendidikan ala militer? Malah banyak hal positif yang tidak kita temukan dalam dunia pendidikan formal konvensional," ujarnya.
"Hal ini saya rasakan kala mengikuti rangkaian pelatihan semi militer sebagai anggota Menwa. Program Bapak Aing ini harus terus dilanjutkan bahkan secara nasional..." Paparnya lagi, (14/5/2025).
Sedangkan Drs. Edu Dudi Kusdian, jurnalis senior yang juga pemimpin redaksi dan pegiat sosial - politik mengatakan bahwa kebijakan KDM sangat sexy.
"Kebijakan KDM sangat sexy tuk dikritisi dan Verrell pun bisa manggung. Korea bisa melesat sebagai negara maju di Asia, wajib militer salah satu pendorong SDM nya trengginas, tahan banting dan cinta tanah air." Katanya, (14/5/2025).
"Bila semua warga banyak yang mengenyam wajib militer, maka tak ada lagi dominasi arogansi militer dan enyahlah ormas ormas beratribut militer itu..." Tandasnya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar