๐ŸŒ 9 Mei 2024: Kenaikan Isa Al-Masih...



©




Tim dari KLHK Gelar Diskusi Penanganan Limbah dengan Green Garbage 



Diskusi itu berlangsung dalam suasana santai tapi cukup serius. Disebut santai karena digelar di halaman terbuka di lingkungan PT Lembaga Green Garbage di Jalan KH Ahmad Dahlan No.63, Kota Madya Palembang. 


“Diskusi berlangsung sangat menarik. Tim dari KLHK antusias sekali menanyakan hal-hal detil mengenai  kemampuan fermentor dan bioremediator kami dalam proses pengolahan limbah cair,” tutur Syamsul Alwie kepada satgasnasNews, usai diskusi tersebut… ๐Ÿ”ป



NUSANTARA REBORN

Melihat Banten Pada Masa Kejayaannya



BERSYUKUR bisa mengunjungi Banten. Sebuah daerah Kesultanan yang  pada masa kejayaannya menjadi kota pelabuhan terbesar di Nusantara...๐Ÿ”ป




Komentar & Pesan
Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.

         


Video Pilihan



    Membangun Untuk Indonesia  ...
    Berita Lalu

    Video Pilihan

    • Sambut Hari Lahir Pancasila;
      Warga Perkutut 2 RT 010/023 Hadirkan Keg…
    • Pemkot Bekasi Hadir di Acara Peresmian K…
    • 2 Lurah Kota Bekasi Sabet Penghargaan Pa…
    • Wamen ATR/Waka BPN:Wamen ATR/Waka BPN:
      Kementerian ATR/BPN Lembaga yang Diamana…


    Ibu Mengepel Lantai Setiap Hari 



    Ibu mengepel lantai setiap hari dan mewajibkan kami selalu mencuci tangan

    sebelum dan sesudah melakukan apa saja. 


    “Kita harus bersih,” katanya, 

    “sebab kuman selalu tidak terduga.”

    Memang,  kuman selalu tak terduga,  

    maka menjadi bersih adalah niscaya. 


    Kata ibu, udara berserbuk di sekitar kami

    —mengandung debu, pasir, dan karbon. 


    Juga suara-suara bising semacam fitnah 

    selalu ingin masuk ke hati kami 

    lewat telinga. 


    Juga, gambar-gambar biru, hitam, abu-abu, dan jingga selalu menuntut mata merekamnya agar tertanam menjadi ingatan di kepala kami.

    Ingatan yang abadi


    Ibu mengepel lantai setiap hari.

    Belakangan kami tahu kalau ibu

    hanya ingin menghapus jejak ayah

    dari rumah, dari kenangan, 

    yang seluruhnya kesedihan.


    Ibu hanya ingin tak sedih 

    membayangkan ayah, 

    sebelum laki-laki itu  menjelma jadi burung,  

    sebelum terbang meninggalkan sarang. 


    “Sebelum dia terkontaminasi,”  

    Igau ibu dalam mimpi. 


    Memang, ayah telah terkontaminasi, 

    sejak kuman-kuman menggerogoti hatinya, 

    hingga sering pulang tanpa membawa hati.


    Tapi Ibu sebetulnya terkontaminasi, 

    kuman-kuman lain menggerogoti hatinya, 

    seperti sekawanan rayap menggerogoti kaki-kaki meja. 


    Sebelum rubuh, 

    Ibu mengaduk karbol ke dalam gelas susu:

    “Minumlah!” katanya, 

    “Sebab bersih adalah niscaya!” 


    •Budi Hatees














    “Manusia pada dasarnya adalah binatang politik." •Aristoteles 

      • RISET & SURVEY

      • Ciptakan Investasi yang Aman;Kota L…

      • Indra Gunawan Bedah Manfaatnya;BPN Kota …
      • Ini Dia Suasana Terwujud;Pelayana Prima …
      • Ganti Nama KKB di Papua Menjadi OPM"Tida…
      • DPP AMI; Mendukung Penuh TNI-Polri …
      • Hampir Rp.200 Triliun; Bos Real Est…
      • Komisi II DPR RI Apresiasi Adanya Sertip…
      • Iqbal Irsyad Resmi Mendaftarkan Diri Seb…
      • Warga Jalan H Amsir Pawai Obor Sambut Ra… 
      • Ribuan Massa Hadiri Aksi Bekasi Bersama …



    Follow:

    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube     

    •Media Partner 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar