SatgasnasNews: Bahan Bakar Minyak Bergerak'

Pertalite (RON 90) dan Solar Akan Naik, Juga Gas LPG 3

Jakarta - Sebagai respons pemerintah atas lonjakan harga minyak dunia., Arifin Tasrif,Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan sinyal bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) dan Solar akan naik.

Seperti diketahui, harga bensin Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 ini tidak mengalami perubahan, di mana masing-masing masih dipertahankan pada Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter. Sementara harga Pertamax (RON 92) sudah dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.

Arifin mengatakan dalam jangka menengah dan panjang akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite dan Solar. Selain itu, akan dilakukan pengamanan dengan peningkatan cadangan operasional dari 21 hari menjadi 30 hari.

Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Arifin mengatakan bahwa dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, "penyesuaian harga Pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain," ujarnya pada Rabu (13/4/2022).

Sementara untuk jangka pendek, salah satu skenario yang akan dilakukan pemerintah yaitu menambah kuota BBM subsidi seperti solar, minyak tanah, hingga BBM khusus penugasan seperti Pertalite.

Selain itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga memberi isyarat harga gas LPG 3 kg akan naik.

Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan harga LPG 3 kg akan naik.

"Betul," kata Arifin menjawab soal harga LPG berpotensi naik akibat invasi Rusia ke Ukraina saat meninjau ketersediaan BBM di SPBU yang ada di Medan, Sabtu (9/4).

Dari sekian banyak langkah yang akan dilakukan, dalam jangka menengah dan panjang ada rencana penyesuaian harga jual eceran LPG kg untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjaga inflasi.

Kuota Subsidi

Kuota Solar subsidi diusulkan bertambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.

Jangka pendek kami mengusulkan perubahan kuota jenis BBM tertentu yaitu JBT minyak solar, "JBT minyak tanah, dan JBKP Pertalite, serta penyesuaian harga BBM non subsidi sesuai keekonomian yg pasarnya untuk kalangan menengah ke atas," ujar Arifin Tasrif lagi.

_____________________

• Endi •Editor: Dosi Bre'