Pengembangan Industri di Garut Utara dan Persoalan Perekrutan Pekerja
Sangat menarik mengikuti diskusi-diskusi seputar kebijakan pembangunan. Banyak ide dan gagasan bahkan ilmu baru yang bisa diserap, walaupun tentu diwarnai silang pendapat. Tetapi itulah seninya.
@satgasnasNews™📎JAKARTA
Kali ini penulis tergugah dengan diskusi seputar arah pengembangan industri dalam sebuah WAG masyarakat Garut Utara. Pada kesempatan ini, penulis tertarik untuk menyampaikan sedikit pandangan pribadi seputar beberapa isu dalam wacana pengembangan industri di wilayah Garut Utara. Peran Industri Melihat kondisi alam sebagian besar wilayah Garut Utara, kiranya pembangunan daerah ini ke depan perlu ditunjang dengan pengembangan sektor industri, mulai dari industri kecil hingga industri besar. Hal ini bukan tanpa alasan, belajar dari jejak digital industrialisasi di berbagai negara maupun beberapa wilayah di dalam negeri, nampak betapa industri mampu menjadi roket pendorong pembangunan, mereka kini menikmati masa berkemajuan dalam segala bidang. Industri memang sarat manfaat, secara lengkap dapat disebutkan beberapa keuntungan yang bisa dinikmati dari kehadiran industri di suatu daerah, seperti : a.memperluas lapangan kerja; b.meningkatkan pendapatan dan kemampuan daya beli masyarakat c. memacu pengembangan wilayah; d.mengurangi ketimpangan pembangunan regional e.Meningkatkan pendapatan daerah; f. meningkatkan fungsi tanah non produktif; g. memanfaatkan lokasi strategis Garut Utara secara optimal. Dengan mengembangkan industri bukan berarti bahwa potensi bidang lainnya, seperti pertanian dan pariwisata, menjadi tidak penting, tetapi keberadaan industri bisa melengkapi bahkan memperkuat sektor-sektor lainnya sehingga ekonomi daerah menjadi lebih terdiversifikasi dan berkelanjutan. Bahwa ada dampak negatif dari kegiatan industri, tidak bisa dipungkiri. Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai dampak terhadap lingkungannya, baik dampak positif maupun negatif. Tapi itulah tantangannya, bagaimana kegiatan industri itu bisa meminimalisir bahkan mengeliminir dampak negatif yang mungkin timbul. Di masa ini, teknologi sudah demikian maju, Sumber Daya Manusia semakin berkualitas dan akses komunikasi kian mudah, tinggal didorong lahirnya kesepakatan bersama antara para stakeholders tentang bagaimana cara mencegah timbulnya dampak negatif yang mungkin timbul tersebut. Beberapa diantaranya : 1. Masalah Pencemaran Lingkungan, bisa dipersyaratkan agar setiap industri memiliki unit pengolahan limbah dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan; 2. Masalah Sosial, harus ada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan. 3. Masalah penyakit masyarakat, harus ada kerjasama antara pihak keamanan, tokoh agama dan masyarakat sendiri agar penyakit msayarakat bisa dicegah dan diberantas. Pembangunan Kawasan Industri di Garut Pemerintah Daerah Kabupaten Garut aktif membuka peluang investasi sebagai bagian dari strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah fasilitasi investasi melalui kemudahan perizinan yang lebih cepat dan terkonsolidasi serta peningkatan pelayanan publik. Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut juga terus mematangkan rencana pengembangan kawasan industri di tiga Kecamatan wilayah Garut Utara, yaitu Selaawi, Limbangan dan Cibatu. Upaya tersebut dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik investasi dan daya saing industri. Berita terbaru, Bupati Garut bertemu dengan pimpinan sebuah perusahaan swasta yang berencana membangun kawasan industri di Kecamatan Cibatu. Siapapun yang mempunyai ide inovatif membangun kawasan industri di Garut Utara patut didukung penuh. Sebuah zona atau kawasan atau dibukanya sebuah wilayah tertentu yang dirancang khusus untuk kegiatan industri akan memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat, daerah, bahkan negara. Ketika suatu wilayah tidak memiliki Sumber Daya Alam yang maksimal sementara sebagian wilayahnya berkekeringan, maka industri menjadi pilihan yang tepat untuk dikedepankan. Dan keberadaan sebuah kawasan industri tentu akan memudahkan hadir dan atau berdirinya industri tanpa bercampur baur dengan pemukiman masyarakat. Manfaat maksimal dibukanya sebuah kawasan industri dapat disebutkan antara lain: a. Mempermudah pengembangan industri karena lahan dan fasilitas industri akan disediakan di kawasan industri; b. Menarik investor, dimana dengan Fasilitas yang lengkap dan lokasi yang strategis membuat investor lebih tertarik menanamkan modal; c. Meningkatkan efisiensi produksi, karena Infrastruktur seperti jalan, listrik, air, dan transportasi sudah terintegrasi sehingga proses produksi dan distribusi lebih lancar; d. Aktivitas industri meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah; e. Penataan ruang lebih tertib dimana Kegiatan industri tidak bersatu dengan kawasan permukiman; f. Pengelolaan lingkungan lebih terkontrol karena Limbah industri dapat dikelola secara lebih tertib terkendali. Ada hal menarik untuk diangkat sebagai dampak dari pembangunan industri ini. Ramai diperbincangkan saat ini keluhan sebagian masyarakat, terutama yamg tinggal di sekitar lokasi pabrik, atas proses rektutmen karyawan. Setidaknya ada 2 (dua) hal yang dikeluhkan, yaitu : a. pabrik tidak mengutamakan masyarakat lokal setempat, dan b. Pabrik lebih memilih tenaga kerja wanita. Kedua masalah ini cepat merebak bahkan viral karena menyangkut nasib masyarakat sekitar dan isu gender. Rekrutmen Karyawan Rekrutmen karyawan merupakan sebuah proses pencarian yang dilanjutkan oleh perusahaan untuk mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi atau perusahaan, agar dapat dipilih kandidat yang paling tepat untuk mengisi posisi atau jabatan yang tersedia. Jadi dari sisi perusahaan ada beberapa kriteria dalam menjalankan program rekrutmen demi untuk pemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Tujuan rekrutmen karyawan adalah proses pencarian karyawan mencari individu yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan sebaik-baiknya, efektif dan efisien. Secara garis besar, pada umumnya rekrutmen karyawan dilakukan dengan tujuan antara lain : 1. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Rekrutmen dilakukan untuk mengisi posisi yang kosong karena karyawan keluar, pensiun, promosi, atau karena adanya perluasan usaha. 2. Mendapatkan kandidat yang berkualitas. Proses rekrutmen bertujuan menjaring pelamar yang memiliki kompetensi, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan kriteria jabatan. 3. Menjamin kesesuaian antara pekerjaan dan pelamar (job-person fit). Dengan proses seleksi yang tepat, perusahaan bisa memastikan pelamar yang diterima cocok dengan tuntutan pekerjaan dan budaya organisasi 4. Meningkatkan efektivitaorganisas. Karyawan yang kompeten dan termotivasi akan membantu perusahaan mencapai target, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kinerja tim. 5. Mengurangi tingkat turnover (pergantian karyawan). Rekrutmen yang baik menghasilkan karyawan yang cocok secara kemampuan dan kepribadian, sehingga mereka cenderung bertahan lebih lama. Jadi, pabrik atau perusahaan tentunya tidak akan ceroboh dalam merekrut pegawai atau karyawan. Sejatinya mereka hanya akan merekrut pegawai atau karyawan yang sesuai dengan kebutuhannya, dan untuk itu pasti akan dipilih yang terbaik. Sementara itu terkait munculnya fenomena peningkatan jumlah pekerja wanita oleh pabrik atau perusahaan, sebenarnya bukanlah hal tabu. Di banyak daerah, industri rokok, tekstil, dan makanan sudah lama lebih banyak dipenuhi oleh tenaga kerja wanita, karyawan laki-laki sering kali hanya menjadi minoritas. Pertanyaannya : mengapa perusahaan lebih memilih pekerja wanita? Dan apakah pilihan ini murni karena kemampuan, atau malah pertimbangan bisnis yang menguntungkan pihak industri? Penulis coba urai leboh lanjut di bawa ini. Kelebihan Wanita dan Perlakuan Usaha Pihak manajemen pabrik sering beralasan bahwa pekerja wanita lebih teliti, sabar, dan rapi dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketepatan tinggi. Misalnya pada industri rokok kretek, proses pelintingan dan pengemasan membutuhkan kecepatan serta ketelitian luar biasa. Pekerja wanita dianggap lebih mampu menjaga kualitas produksi dalam pekerjaan berulang yang menuntut konsistensi. Tidak dapat dipungkiri, industri padat karya memberikan peluang besar bagi kaum hawa, terutama dari keluarga dengan ekonomi lemah. Bekerja di pabrik menjadi pilihan realistis untuk membantu keuangan keluarga, menyekolahkan anak, dan memperbaiki taraf hidup. Sayangnya, kesempatan ini sering kali datang bersama bentuk eksploitasi baru. Banyak pekerja wanita menghadapi jam kerja panjang, upah minimum, hingga kurangnya perlindungan terhadap hak reproduksi. Ada yang tetap bekerja saat hamil karena takut kehilangan pekerjaan, atau tidak mendapatkan cuti haid yang seharusnya menjadi hak dasar. Singkatnya, kelebihan tenaga kerja wanita dimanfaatkan, tetapi jarang dihargai secara setara. Fenomena ini menunjukkan bahwa “kesempatan kerja” belum tentu berarti “keadilan kerja”. Industri memang membuka pintu bagi wanita, tetapi belum sepenuhnya memberi tempat yang setara. Masih banyak kesenjangan dalam upah, kesempatan promosi, dan pengambilan keputusan.Wanita masih diposisikan sebagai tenaga kerja murah, bukan sebagai profesional yang berhak atas penghargaan dan perlindungan penuh. Padahal, tanpa peran tenaga kerja wanita boleh jadi proses produksi pada pabrik-pabrik di Indonesia menjadi mandek. Dari lantai produksi hingga ruang pengemasan, tangan-tangan lembut wanita menjadi penopang keberhasilan proses produksi di dunia industri sehingga sangat besar kontribusinya bagi peningkatan pendapatan dan perbaikan ekonomi negara. Menuju Dunia Kerja yang Lebih Adil Sudah saatnya negara dan dunia industri memandang pekerja wanita bukan hanya sebagai “tenaga tambahan,” tetapi sebagai aset utama pembangunan ekonomi. Perlu ada kebijakan ketenagakerjaan yang berpihak pada keadilan gender, mulai dari kesetaraan upah, fasilitas kesehatan, hingga hak cuti yang manusiawi. Kaum hawa yang bekerja di pabrik adalah simbol kekuatan dan ketahanan ekonomi keluarga Indonesia. Mereka bukan sekadar “tangan terampil di balik produk,” melainkan wajah nyata dari perjuangan hidup yang sering luput dari perhatian publik. Oleh karena itu, ketika kesempatan kerja terbuka bagi wanita, maka kaum adam tidak perlu protes. Suami dan istri harus saling menghargai dan bekerjasama agar biduk rumah tangga dapat terus terjaga. Suami harus terus tetap semangat dan berkarya nyata agar tidak merasa terhina atau direndahkan bila istri lebih berperan. Pendapatan istri hanya untuk menambah kemampuan keuangan keluarga. Penutup Industri tidak disangsikan kontribusinya bagi kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, pada gilirannya Industri diyakini akan menjadi roket pendorong pembangunan di daerah, tidak terkecuali di Garut Utara. Pengembangan industri di Garut Utara akan menjadi modal besar bagi pembangunan dan kemajuan DOB Garut Utara kelak. Jadi sudah saatnya masyarakat mendukung penuh berdirinya industri dan karenanya keberadaan kawasan industri di Garut Utara.
Adapun potesi dampak negatif yang mungkin timbul harus menjadi bahan diskusi bersama antara Pemerintah, masyarakat dan para pelaku industri untuk semksimal mungkin dicarikan solusinya Fenomena banyaknya pekerja wanita yang direkrut oleh suatu perusahaan, pabrik khususnya, seharusnya tidak diartikan sebagai “ancaman” bagi kaum pria. Di sinilah dibutuhkan kerjasama yang baik antara suami istri, saling mendukung, saling mendorong dan saling menhormati. Lebih jauh kita berharap, rekrutmen kaum wanita tidak ditujukan sekedar sebagai alat pemacu produktivitas, tetapi juga dari sisi kemanusiaan. Tenaga kerja wanita selayaknya diberi ruang, hak dan perlakuan secara adil karena keberadaan mereka jelas menopang keberhasilan perusahaan atau pabrik.[]
🛡️Redaksi: Dosi Bre' 🌐Post Youtube
• ZOOM
Prapto Pempek :
Dari Pinggir Sungai...
Kisah otobiografi Suprapto Suryani Pempek, alias Prapto Pempek atau PakDe...Adam Malik Seorang Politikus yang Mantan...
Salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6...VIDEO PILIHAN

















Tidak ada komentar:
Posting Komentar