Amerika Serikat Bebaskan Tarif Sawit, Kopi, Kakao dan Teh
Hasil pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Jamieson Greer di Washington D.C, menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) bebaskan tarif resiprokal komoditi sawit, kopi, kakao dan teh asal Indonesia. Karena komoditi perkebunan itu tak bisa diproduksi sendiri, Senin (22/12/2025).
Istimewa.
@satgasnasNews™📎JAKARTA
Pertemuan tersebut lanjutan perundingan sejak April 2025 yang lalu. Kedua negara telah menyepakati substansi yang diatur dalam dokumen perundingan perdagangan resiprokal (Agreements on Reciprocal Trade/ ART).
Menko Airlangga dalam keterangannya menyebutkan bahwa Hasil pertemuan dengan USTR telah menyepakati isu-isu utama dan isu teknis yang menjadi substansi dalam dokumen ART, “Hasil pertemuan dengan USTR telah menyepakati isu-isu utama dan isu teknis yang menjadi substansi dalam dokumen ART."
Katanya lagi, "Karena itu dokumen ART akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo dan Presiden Trump sebelum akhir Januari 2026," Selasa (23/12/2025).
Pertemuan tersebut secara khusus dilakukan untuk melaksanakan penugasan dari Presiden Prabowo Subianto kepada Menko Airlangga, untuk segera mendorong percepatan penyelesaian dokumen ART antara Indonesia dengan AS.
Sejak pengumuman Liberation Day pengenaan tarif resiprokal oleh AS pada 2 April 2025 lalu, Pemerintah Indonesia telah melakukan perundingan dan engagement yang intensif dengan Pemerintah AS, untuk mengatasi berbagai permasalahan perdagangan antar kedua negara.
Hasilnya pada 22 Juli 2025 yang lalu telah diterbitkan Joint Statement yang mengumumkan penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
“Kita sampaikan mana isu-isu yang menjadi concern utama kepentingan Indonesia. Begitu juga sebaliknya, kita dengarkan pandangan dari AS," kata Menko Airlangga.
Tegasnya, "Kita cari jalan tengahnya,” Tandas Menko Airlangga.
Melalui perjanjian perdagangan resiprokal, Indonesia berkomitmen untuk memberikan akses pasar untuk produk AS, mengatasi kendala isu-isu hambatan non tarif, kerja sama dalam perdagangan digital dan teknologi, keamanan nasional, dan juga kerja sama komersial.
Sementara itu, AS berkomitmen untuk memberikan pengecualian tarif bagi produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak bisa diproduksi oleh AS seperti minyak kelapa sawit, cocoa, kopi, teh, dan lainnya.
Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya kedua pihak telah menyepakati seluruh isu-isu utama yang menjadi substansi dalam dokumen ART, yang akan ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump.
“Kami telah melaksanakan pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR), dan Alhamdulillah pembahasan berjalan sangat baik, sehingga dapat menyepakati secara substansi, isu-isu yang termuat dalam dokumen ART,” papar Menko Airlangga.
Ambassador Greer juga menyambut baik hasil pertemuan yang dilakukan di saat mulainya liburan Natal di AS, dan mengapresiasi semangat kedua pihak yang terus mendorong percepatan selesainya kesepakatan tarif.
“Hasil pertemuan ini menjadi hadiah Natal terindah, yang akan membawa kemanfaatan untuk kedua negara,” ungkap Ambassador Greer memberikan apresiasi atas kesepakatan yang berhasil dicapai.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar