Milad Muhammadiyah : Mengokohkan Cahaya Perubahan
Hari ini, penulis mendapat kehormatan diundang untuk menghadiri perayaan Milad Muhammadiyah yang ke 113 di Kota Intan, Garut, (23/11/2025).
@satgasnasNews™📎JAKARTA
Setiap kali tiba hari Milad Muhammadiyah, kita diingatkan kembali pada sebuah tekad singkat namun luhur : umat harus tercerahkan agar bangsa dapat maju. Sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912, Muhammadiyah terus menapaki jalan pembaruan, menghadirkan Islam sebagai rahmatan, sebuah pancaran rahmat yang membebaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan umat dengan bentuk paling konkret di berbagai bidang,seperti pendidikan, kesehatan, pengabdian dan pencerahan umat. Rahmat itu harus terus dipelihara agar : 1. sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap menjadi ruang tumbuhnya anak bangsa yang cerdas dan beralakul karimah; 2. rumah sakit Muhammadiyah tetap menjadi tempat di mana pelayanan prima dan penuh keikhlasan; 3. kader-kader Muhammadiyah menjadi suri teladan yang penuh integritas, dan 4. gagasannya tetap menjadi pelita penerang kegelapan zaman. Di mata penulis, perayaan milad bukan sekadar ritual tahunan, akan tetapi menjadi momentum untuk kembali menengok ke belakang, mengurai perjalanan para tokoh pendiri dan penerusnya yang telah meninggalkan warisan intelektual, spiritual, dan sosial untuk bangsa, sebuah warisan yang menggabungkan iman, ilmu, dan amal dalam satu tarikan nafas pergerakan. Sejak awal pendiriannya, Muhammadiyah mengajarkan bagaimana Islam harus difahami secara progresif, melalui nalar tajdid yang berpihak pada kemajuan. Tajdid atau pembaruan merupakan salah satu prinsip utama dalam gerakan Muhammadiyah untuk mengembalikan ajaran Islam kepada landasan utamanya, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah, sekaligus menyesuaikannya dengan kebutuhan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai fundamental Islam. Pendekatan ini menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang dinamis, progresif, dan berfokus pada kemaslahatan umat. Alhasil, kita saksikan dan rasakan bahwa buah dari upaya besar gerakan Muhammadiyah itu kini telah tersebar di tengah-tengah umat hari ini, seperti tersedianya sekolah-sekolah berkualitas, rumah sakit modern, layanan sosial hingga pembinaan ekonomi umat. Semuanya itu lahir dari kejelian dan keberanian gerakan Muhammadiyah dalam membaca arah zaman. Hari ini, ketika negara dihadapkan pada berbagai persoalan kebangsaan, seperti pluralisme kehidupan beragama, degradasi moral, kesenjangan sosial di masyarakat, hingga hiruk pikuk politik, semangat tajdid itu kembali relevan. Milad bukan sekadar sebuah ungkapan manifestasi identitas semata, melainkan juga moment interospeksi tentang apa yang bisa dilakukan Muhammadiyah yang lebih baik lagi bagi umat dan Indonesia di masa hadapan. Memelihara Moderasi Dalam hiruk-pikuk kehidupan berbangsa kiwari, Muhammadiyah selalu teguh berdiri pada posisi yang jernih: menjaga keseimbangan, memperkuat toleransi, dan membangun dialog yang beradab. Prinsip Islam Berkemajuan yang menjadi ruh gerakan bukan hanya slogan, tetapi nyata menjadi orientasi moral untuk menyatukan kebaikan agama dan rasionalitas kemanusiaan. Di tengah meningkatnya polarisasi sosial dan munculnya indikasi kekerasan dan ekstremisme, komitmen Muhammadiyah terhadap moderasi dan persatuan sangat kuat dan menjadi fondasi penting bagi tegaknya nilai-nilai luhur kebangsaan.
Jejak Pengabdian Yang Senyap Sampai hari ini, kontribusi Muhammadiyah telah menjelma menjadi sebuah jaringan kebajikan besar yang patut dibanggakan. Diantaranya lebih dari puluhan ribu sekolah, ratusan perguruan tinggi, ratusan rumah sakit, panti asuhan, layanan bantuan bencana, dan program pemberdayaan masyarakat telah hadir di berbagai wilayah. Namun yang paling penting dicatat dari semua itu, bukan jumlah kelembagaanya yang sudah dibangun, melainkan nafas keikhlasan pelayanan dari para penggerak yang menjalankan semua amal usaha itu. Mereka bekerja dalam kesunyi-senyapan, tanpa dan gembar-gembir namun dampaknya bergema dan nyata dirasakan hingga pelosok negeri. Milad sebagai Momentum Pembaruan Melihat kenyataan dalam keseharian, setiap perayaan Milad Muhammadiyah rasanya menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan tekad gerakan Muhammadiyah untuk terus : 1.memperkuat peran pendidikan dalam menyiapkan generasi cerdas dan berakhlak: 2.memperluas layanan sosial bagi pemberdayaan umat; 3.modernisasi kelembagaan agar senantiasa relevan dengan perkembangan zaman; 4.menjaga tradisi intelektual Muhammadiyah sebagai rumah bagi lahirnya berbagai ide dan gagasan yang mencerahkan. Milad menjadi semacam penegasan untuk kembali ke nilai-nilai luhur bahwa setiap langkah gerakan Muhammadiyah selalu selaras dengan pesan profetik sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW : menegakkan kebenaran, menyebarkan kebaikan, dan menghadirkan kemaslahatan bagi seluruh manusia. Harapan : Teruslah Mencerahkan Bangsa Sebagai penutup tulisan singkat ini, Muhammadiyah dalam usia yang telah menginjak lebih dari satu abad ini, kita semua melihat bahwa Muhammadiyah bukan hanya sekedar mampu bertahan, tetapi terus tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan berpengaruh, tidak hanya di tataran dalam negeri akan tetapi juga di blantika antar negara. Dan di hari Milad ini, kita diingatkan bahwa cahaya pencerahan yang dinyalakan KH Ahmad Dahlan tidak dan tidak akan pernah padam, akan tetapi terus menyinari perjalanan bangsa dan membimbing anak-anak negeri menuju masa depan yang lebih cerah, lebih agamis, lebih maju dan lebih manusiawi. Selamat Milad, Muhammadiyah Kami menjadi saksi sinaranmu di bentangan cakrawala Nusantara Kami siap menjadi wadah tempat memantulnya cahayamu itu. Menapaki perjalanan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih maju, lebih damai dan lebih Indah … Aammin yaa rabb…..[*]
🛡️Redaksi: Dosi Bre' 🌐Post Youtube
• ZOOM
PRAPTO PEMPEK :
Dari Pinggir Sungai Batanghari Jambi Menjadi Pelawak Nasional...
Kisah otobiografi Suprapto Suryani Pempek, alias Prapto Pempek atau dipanggil akrabnya PakDe...
PABLO RUIZ PICASSO:
Rekam Jejak Hidup Sang Maestro Pelukis Legenda...
Dia berasal dari keluarga yang hidupnya penuh dengan kreativitas dan terkenal dalam aliran kubisme...
VIDEO PILIHAN


























Tidak ada komentar:
Posting Komentar